Friday, March 2, 2012

'Wardana namanya'

Hari ke 897 semenjak aku bertemu dengannya…

Langit masih tampak sama untukku setelah sekian tahun, violet..yah itu warna duniaku semenjak dokter memvonisku sebagai penderita HNP.

Wardana namanya, aku bertemu saat bunga sakura bermekaran, saat ladang gandum impian berubah menjadi taman strawbery dan samar samar terdengar the beatles mendendangkan across the universe dengan anggunnya . Toko bunga langgananku ‘Florist’, tempat kenangan saat dua mata kami saling memandang dan cessssss… ada getaran di sini, getarannya sangat kuat dan bak cerita di telenovela bunga sakura pun tiba-tiba bertaburan di atas kepala kami.

Dia memperkenalkan dirinya sebagai seorang pekerja keras dan cerdas di sebuah perusahaan negara. Sederhana perawakannya dan senyumnya hmmmm… membuatku tuk tak berlama lama berjauhan dengannya.

‘jadilah, maka jadilah’ inilah kami sekarang, berdua bersanding di pelaminan. Bahagia rasanya, ada kehangatan di setiap desah nafasku. Dia menerimaku sebagai pendamping hidupnya. Istrinya sekaligus sepaket dengan segala akibat yang akan kuderita nantinya. Lumpuh.

Apakah kini violet tlah beranjak dari hidupku…. Nampaknya belum, 2 bulan setelah kami menikah, dokter menyarankanku untuk operasi. Bermil-mil jarak yang kami tempuh tuk mengupayakan kesembuhanku, aku menyerah namun di matanya aku melihat pancaran hangat, dia bilang ‘kamu pasti akan sembuh sayang, yakinlah akan kuasaNya’. Setiap peluh menetes tanpa sadar dia menggenggamku dengan erat dan memelukku..’semuanya akan baik baik saja, sayang, yakinlah’. Kami melalui masa masa sulit berdua, meretas diantara bahu bahu kota, membelah takdir menemukan penawar tubuhku. Dia siap merentangkan bahunya untukku kapan saja, di pangkuannya aku damai dan belaian mesranya membuatku sejenak melupakan sang violet.

Sekian tahun berlalu dan aku tak enggan tuk mempercayai kata penyejuk kekasihku, ‘aku pasti sembuh’. Aku mempercayainya melebihi obat yang selama ini aku cari lewat puluhan dokter yang menanganiku.

Ini tahun ketiga, seperti pagi pagi sebelumnya selalu ada pelukan hangat suamiku, namun kali ini aku merasakan lain pada bagian tulang punggungku. Tak ada nyeri sama sekali di sana.
Dokter menyatakan ‘aku sembuh total’….

Samar samar kulihat mentari muncul di ufuk pagi… namun inilah pagi terindah dalam sejarah perjalanan hidupku, seakan tabir surga perlahan muncul di hadapanku.. ada kedamaian di sana dan samar samar suamiku membisikkan sesuatu di telingaku, sambil mendekapku erat dia berkata ‘ Sekarang kamu percaya kan sayang, kamu pasti akan sembuh jika yakin akan kuasaNya’.

Kini, Sang violet pun lantas pergi tanpa permisi :)